Kamis, 28 Mei 2020

Reportase: Bagaimana Keadaan Dunia Usaha Di Indonesia Saat Pandemi Covid-19?


Pandemic covid-19 yang terjadi, mengharuskan masyarakat untuk menerapkan social distancing atau pembatasan yang turut berdampak terhadap dunia usaha dan perekonomian yang menjadi melesu. Sebab, segala gerak atau aktivitas dibatasi sehingga para pengusaha tidak bisa berjualan secara langsung lagi. Contoh saat ini adalah semakin sedikitnya masyarakat yang pergi ke pusat perbelanjaan. Pandemi ini telah membuat jumlah pengunjung di mal-mal seluruh Indonesia menurun. Jumlah pengunjung tersebut menurun usai muncul anjuran dari pemerintah untuk mengurangi kegiatan di luar rumah demi mencegah penyebaran virus. Kondisi tersebut, membuat pengelola mal banyak merugi dan memilih untuk menutup malnya. Bahkan ada beberapa beberapa usaha atau bisnis yang memilih untuk menutup usahanya dan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ke karyawan. Salah satu contohnya adalah Ramayana di City Plaza Depok yang mem-PHK pekerjanya.
Selain itu, dari sektor perhotelan dan transportasi juga mengalami keterpurukan. Banyak hotel yang menutup usahanya serta banyak maskapai-maskapai yang merugi akibat menurunnya jumlah penumpang. Beberapa maskapai juga merumahkan pilot dan karyawannya karena pendapatan yang menurun drastis. Penutupan juga terjadi untuk sektor restoran. Beberapa restoran yang di mal banyak yang tutup, dan hanya ada beberapa apa yang masih melayani order secara online.
Data dari hasil survei Bank Indonesia (BI) terhadap 3.719 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Indonesia adalah terdapat penurunan kegiatan dunia usaha di Kuartal I 2020. Namun, terdapat beberapa sektor yang mampu bertahan. Sektor usaha yang bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19 adalah sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan, listrik, air bersih, gas dan pengangkutan terutama ekspedisi. Sedangkan sektor usaha yang mengalami peningkatan saat pandemi Covid-19 adalah sektor makanan, retail, teknologi informasi & komunikasi serta kesehatan.

Reportase: UKM Pembuatan Tahu PKP


Latar Belakang UKM Pembuatan Tahu PKP
UKM Pembuatan Tahu PKP merupakan home industry yang bergerak di industri tahu yang dimiliki oleh Bapak Oman. UKM ini berlokasi di jalan PKP, kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. UKM tersebut telah ada sejak tahun 1986. Area proses produksi tepat berupa bangunan yang berada dibelakang kediaman Bapak Oman. Dalam sehari, UKM ini mampu mengolah kurang lebih 100kg kedelai (jumlah kedelai yang diolah umumnya bervariasi, tergantung permintaan).

Proses Pembuatan Tahu
Tata letak produksi di pabrik tahu menggunakan metode konvensional yang memiliki alur produksi mulai dari proses pencucian hingga pemotongan. Secara rinci tahapan pembuatan tahu dimulai dari proses pencucian. Tahap kedua adalah perendaman kedelai kurang lebih 2 hingga 3 jam.Tahap ketiga adalah penggilingan kedelai dengan menggunakan sebuah mesin penggilingan. Tahap keempat adalah perebusan. Tahap kelima adalah penyaringan. Tahap keenam adalah pendinginan. Tahap terakhir adalah pencetakan dan pemotongan. Satu cetakan dapat memotong tahu menjadi kurang lebih 50 bagian.

Foto Keadaan Area Produksi


Reportase: Usaha Roti Badar Sari



Latar Belakang Usaha Roti Badar Sari
Usaha Roti Badar Sari merupakan home industry yang bergerak di industri roti  yang dimiliki oleh Bapak Harun. Usaha Roti Badar Sari berlokasi di Pondok Widyatama Indah. Kelurahan Pondok Rajeg Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Produk yang dihasilkan yaitu roti manis dengan berbagai variasi rasa. Area proses produksi roti manis tepat berada dalam satu bangunan tempat kediaman Bapak Harun dan memiliki  luas area kurang lebih 220 m². Fasilitas atau departemen produksi yang terdapat di usaha roti badar sari terdiri dari gudang bahan baku, ruang adonan, ruang pencetakan, ruang pengembangan atau fermentasi, ruang oven, ruang pendinginan, ruang pengemasan, ruang penyimpanan produk jadi dan gudang peralatan. Usaha roti badar sari mempekerjakan 8 orang pekerja. 

Proses Pembuatan Roti
Proses pembuatan memiliki 7 tahapan diantaranya, tahapan pertama yaitu bahan baku di ukur terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan gelas ukur dengan waktu yang berbeda-beda. Tahapan kedua yaitu proses pengadukan adonan, dimana semua bahan baku yang telah diukur tersebut, lalu dimasukkan kedalam mesin mixer  untuk dilakukan proses pengadukan.. Tahapan ketiga yaitu pencetakkan, dimana proses ini dilakukan setelah adonan diaduk, lalu dicetak sesuai dengan cetakan yang telah disediakan oleh pemiliknya. Tahapan keempat yaitu proses pengembangan roti dengan melakukan pengisian. Pengisian perasa ini dilakukan secara manual. Tahapan kelima yaitu proses pemanggangan, dimana jika setelah melakukan pengisian berbagai rasa yang telah ditentukan, maka akan dilakukan proses pemanggangan roti dengan menggunkan oven. Tahapan keenam yaitu proses pendinginan dengan menggunakan keranjang, dimana setelah roti tersebut dipanggangkan maka roti akan didiamkan.

Foto Bukti Kunjungan





 

I am still learning Template by Ipietoon Cute Blog Design