Senin, 22 Agustus 2016

Retorika katak pemilik toga





Di negeri para katak, terdapat beberapa perguruan yang menyilaukan mata.
Para bangsawan, priyayi bahkan golongan paria sekalipun berlomba-lomba untuk masuk, berharap kelak menjadi ksatria para katak.

Walaupun nanti..
Pada akhir masa mereka tersebut, hanya tongkat ukiran, selembar daun teratai yang indah maupun jika bernasib baik, tambahan sekeping emas bisa mereka dapatkan.
Berharap itu semua bisa membantu disaat harus kembali ke alam rimba yang sesungguhnya.
Alam yang selama ini hanya mereka terka-terka wujudnya.

Berlari, melompat, merayap, bahkan terbang sekalipun sudah mereka lakukan sejak terbit.
Jika perlu menggunakan pegas per di saat melompat, sepatu roda saat berlari, ataupun sayap saat terbang, mereka kenakan demi sampai tujuan.
Satu, dua, tiga tahun ataupun abad, mereka tetap coba, selama tuhan masih memberikan nikmat umur panjang.

Para tetua katakpun tidak luput dari euforia tersebut.
Berbagai jurus pamungkas pun diajarkan, sudah tak terhitung banyaknya sesembahan yang diberikan, kesabaran dan anganpun di panjatkan.

Namun kini di masa akhir penghujung, beberapa katak menginginkan sesuatu yang lebih, berada di dunia peri.
Dunia yang indah, aman, nyaman untuk seekor binatang mungil seperti mereka.

Gayungpun bersambut, berbagai penawaran menarik di hadiahkan oleh dunia yang jauh itu.
Penawaran yang menggelitik hati dan nalar tepatnya.
Para katak di beri kesempatan singgah membangun impian di dunia peri yang penuh keajaiban..
Kecuali satu hal yang ia tidak dapatkan yakni kebebasan, kebebasan untuk mengubah dunianya, dunia katak.


Suatu senja, di tepi ketenangan riak, seekor katak kecil menampakan dirinya.
Baginya butiran air telaga bagaikan cermin ajaib ibu tiri putri salju.
Tampaklah dirinya..
Katak yang tidak mampu melompat tinggi dan sering terjatuh setiap melangkah..
Katak kecil jelita yang belum mampu menjadi perenang handal dan penyanyi yang memukau..

Deretan anggapan berkecamuk dalam pikirannya.
Jika dikala ia menjejakkan kaki di hari penghujung perguruan prestisius itu..
Kiranya jalan apa yang ia pilih?

Apakah ia akan menjadi malaikat di dunia peri?
atau menjadi dewa di dunianya, dunia katak?

0 komentar:

Posting Komentar

 

I am still learning Template by Ipietoon Cute Blog Design