Saat menciptakan, saya yakin, Allah juga telah mempersiapkan rezeki kepada setiap makhlukNYA..
Entah itu kepada manusia, tumbuhan, hewan, bahkan juga kepada makhluk yang kita anggap tidak bernyawa sekalipun..
Mungkin, di saat kita membandingkan diri ini dengan orang lain, tanpa disadari sempat terlintas rasa tidak puas..
Bertanya-tanya kenapa walaupun sudah berusaha tetapi tidak bisa seperti orang lain..
"Apakah karena itu bukan rezekiku?"
"Mengapa Allah memberikan kelimpahan rezeki kepada orang lain tetapi kepada diriku tidak?"
Sama seperti sebuah ekosistem yang ada di alam..
Allah pun juga menciptakan manusia sesuai dengan porsi dan potensi kemampuannya masing".
Ada seseorang yang allah takdirkan berada di puncak..
Orang" menyebutnya dengan nikmat sukses, berkarisma, kaya, tampan/cantik, sehat, pintar dan lainnya..
Namun juga ada yang Allah takdirkan menjadi orang yang biasa" saja..
Hidup sederhana, bersahaja, dll..
Terkadang kita tidak menyadarinya..
Semua ritme kehidupan manusia saling berhubungan satu sama lain..
Bisa dibilang saling membutuhkan..
Ada simbiosis mutualisme menurut bahasa biologinya..
Hmm..
mungkin analogi sederhananya adalah seperti sebuah sepeda..
Seperti yang kita tahu, sebuah sepeda memiliki roda, pedal, stang, rem, tempat duduk, rangka sepeda, dan lainnya..
Coba bayangkan, jika halnya sepeda yang kita naiki tidak memiliki roda, akankah sepeda tersebut bisa berjalan?
Atau mungkin tidak mempunyai tempat duduk yang nyaman, bukankah itu akan mengganggu dan mempengaruhi selama perjalanan?
Begitu pula halnya dengan zona" rezeki yang Allah telah tetapkan pada setiap makhluknya..
Mengaturnya sedemikian rupa agar tetap menjadi seimbang..
Jadi, percayalah kawan..
Allah menciptakan kita dengan suatu alasan..
Karena ada sesuatu yang bisa kita lakukan dengan tangan" mungil kita ini..
Minimal..
Semoga keberadaan dan rezeki kita ini dapat membawa kebermanfaatan bagi keluarga, terutama orangtua kita..
Aamiin.. :)
- Home, Thursday 13 October-
0 komentar:
Posting Komentar