Ada yang bilang..
Jika menjadi orang tua di usia cukup muda cenderung akan mendidik anak-anaknya untuk berani mencoba hal-hal baru serta belajar mempertanggungjawabkanya..
Sedangkan menjadi orang tua di usia cukup tua cenderung akan mendidik anak-anaknya berdasarkan norma, etika, dan bercermin dari pengalaman-pengalaman hidup orang tua tersebut..
Namun, sempat terpikir dalam benakku..
Analogi tersebut pun bisa berlaku dalam konteks yang lain..
Contohnya, akhir-akhir ini saya menyadari..
Ada perbedaan pola pikir saat saya SMA kls X dengan SMA kls XII..
Pengalaman yang saya alami dalam kurun waktu 3 tahun itupun tanpa sadar cukup mempengaruhi pemikiran saya..
Hal ini sangat terasa saat saya 'mulai ikut campur' dalam mencari solusi permasalahan organisasi..
Dulu..
Saat kls X, berbagai ide-ide pemikiran, saran, pendapat, berkecamuk silih berganti dalam kepala saya..
Memang, secara garis besar, pendapat-pendapat itu muncul begitu saja..
spontan..
tanpa berpikir panjang..
tanpa tahu dengan jelas seperti apa medan yang di hadapi..
Sedangkan dengan bertambahnya pengalaman..
Tanpa sadar, d saat adek kls saya (read: adek kls X dan XI) berada dalam posisi yang sama dengan saya dulu, sebagai kakak kls (read: kakak kls XII), saya pun mulai sharing-sharing dengan mereka..
Pada awalnya, hanya cerita-cerita biasa..
Dan makin lama, saran-saran yang didasari oleh pengalaman-pengalaman saya itupun saya sampaikan secara tidak sadar..
Ingin rasanya saya kembali kemasa-masa muda itu lagi..Apakah ini tanda bahwa saya sudah semakin tua (read:dewasa)?
Walau saat itu pola pikir saya belum panjang...
Setidaknya saya tahu..
Saya termotivasi untuk terus belajar..
Mencoba tanpa banyak keraguan..
Berani bermimpi, seperti apa dunia 'ideal' yang saya inginkan..
Dan kini..
Sebagai siswa yang baru lagi (read:mahasiswa baru)
Saya ingin mencoba lagi..
Mencoba untuk membaca lingkungan sekitar..
Mencoba lebih banyak mendengarkan..
Mencoba dan berusaha untuk menjadi 'jiwa muda', lagi (?)
0 komentar:
Posting Komentar