Rabu, 27 Mei 2020

Etika Bisnis


Kode etik dalam berbisnis
Kode etik dalam berbisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kode etik dalam berbisnis dibutuhkan sebagai  pedoman pada pelaku bisnis untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan masalah moral yang kompleks berdasarkan norma-norma yang ada.

Sifat-sifat etika
Etika termasuk dalam filsafat, karena itu berbicara etika tidak dapat dilepaskan dari filsafat. Karena itu, bila ingin mengetahui unsur-unsur etika maka kita harus bertanya juga mengenai unsur-unsur filsafat. Berikut akan dijelaskan dua sifat etika:
a) Non-empiris.
Filsafat digolongkan sebagai ilmu non-empiris. Ilmu empiris adalah ilmu yang didasarkan pada fakta atau yang konkret. Namun filsafat tidaklah demikian, filsafat berusaha melampaui yang konkret dengan seolah-olah menanyakan apa di balik gejala-gejala konkret. Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang konkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
b) Praktis.
Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya filsafat hukum mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan praktis dalam arti menyajikan resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat teknis melainkan reflektif. Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban, dsb, sambil melihat teori-teori etika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan kita mampu menyusun sendiri argumentasi yang tahan uji. 

Kode etik dalam pertemuan dengan klien, supplier dan karyawan
Kode etik atau etika binis, dalam perusahaan digunakan sebagai pedoman atau norma dan perilaku karyawan dalam menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan, atasan, rekan kerja atau klien, supplier maupun pihak luar lainnya. Kode etik dijalankan dengan prinsip otonomi, kejujuran, keadilan, loyalitas, dan integritas moral. Dengan adanya prinsip -- prinsip tersebut menjadi dasar dalam karyawan beretika dalam suatu perusahaan. 
Contoh lainnya, dalam bermitra bisnis dibutuhkan suatu etika yaitu harus ada tanggung jawab dalam hal dikerjakan sebagai seorang pembisnis ataupun seorang karyawan. Selain itu, dalam etika diperlukan sikap jujur dengan tidak berbohong dan terus terang, integritas juga diperlukan untuk memegang prinsip dan percaya diri, menepati janji dalam suatu bisnis, kesetiaan dalam menjalankan tugas atau pekerjaan yang dipercayakan, serta adil.

0 komentar:

Posting Komentar

 

I am still learning Template by Ipietoon Cute Blog Design